Tips jalan-jalan murah

January 06, 2016

Salah satu keinginan saya di tahun 2016 ini yaitu lebih banyak traveling, dengan budget seminimal mungkin. Meskipun karena bawa anak balita, tetap ga bisa terlalu nggembel (versi kami). Ketika membuat budgeting dan planning sebelum traveling, kami selalu mengusahakan yang termurah..karena traveling memang penting, tapi cicilan rumah, uang sekolah anak, tabungan, dll pun tidak boleh dilupakan :D. Beberapa cara yang biasa saya lakukan:


Membuat perkiraan detail pengeluaran
Sebelum melakukan perjalanan, jangan lupa menghitung detail berapa uang yang kita butuhkan untuk suatu perjalanan dan (usahakan) stick to the plan. Seringnya sih, pasti ada ketidaksesuaian..tapi biasanya ga terlalu jauh dari perkiraan budget yang telah dibuat.

Mencari teman/kenalan tempat menginap 
Tentu saja tidak asal nodong orang buat nebeng nginep. Tapi diingat-ingat dulu..apa pernah orang tersebut menawari kita menginap? Sebelum mengatakan maksud kita untuk numpang nginap, dipertimbangkan juga kondisi calon tuan rumah dan level kedekatan pertemanan dengan kita. Jika sudah yakin untuk bertanya, barulah utarakan maksud kita. Jika respon dia oke, bagus. Jika tidak, segera cari alternatif lain. Bisa juga sih mencari tempat menginap gratis dengan couchsurfing, tapi berhubung saya bawa anak balita, masih agak ragu-ragu untuk menggunakan couchsurfing. Jangan lupa bawakan oleh-oleh untuk tuan rumah tempat kita menginap, atau bisa juga kita memasak untuk mereka sebagai tanda terima kasih.

Traveling sekaligus tugas dinas 
Tentu saya tidak menyarankan untuk jalan-jalan dan melupakan kewajiban pekerjaan (anggota DPR banget deh). Jika pekerjaan kita sudah selesai dan masih ada waktu, manfaatkan untuk jalan-jalan. Menurut pengalaman saya melakukan pekerjaan di kota atau negara lain, seringkali pekerjaan dan field trip terpisah total. Ketika saya ke Manila misalnya, pekerjaan saya harus dilakukan di tempat acara (hotel) atau di cafe/restoran. Jadi jalan-jalan ke museum, dan lain-lain hanya bisa dilakukan jika pekerjaan sudah selesai. Sedangkan dalam perjalanan kerja ke Bangladesh dan Korea Selatan, field trip memang merupakan bagian dari perjalanan tersebut. Tentu field tripnya bukan ke tempat-tempat wisata yang turistik, tapi justru disitu yang menarik buat saya. Naik kapal ke pelosok Bangladesh untuk melihat kehidupan masyarakat serta lahan pertanian mereka, kapan lagi kalo ga sambil kerja? Jadi silakan dinikmati jika mendapatkan tugas dinas luar kota atau luar negeri :D

Mencari akomodasi yang memungkinkan kita untuk memasak
Memasak selama perjalanan bisa sangat menghemat budget. Waktu mengunjungi Budapest misalnya, saya membawa indomie, abon, dan butter dari rumah. Sedangkan sayuran, buah-buahan, telur, dan bahan makanan segar lain kami beli di pasar dengan harga murah. Selain sudah pasti halal, rasa dan kebersihannya pun lebih terjamin, plus aman untuk dompet.

Membawa bekal dari rumah 
Jika kita akan minimal 12 jam di kereta atau bus, pastikan untuk membawa bekal baik makanan berat ataupun cemilan dari rumah. Meskipun terlihat ribet, tapi bisa menghindarkan kita dari jajan-jajan di tempat perhentian bis atau stasiun. Dengan begitu, belanja kita jadi lebih terkontrol sekaligus menghemat waktu. Kalo laper, tinggal buka tas deh.

Membeli tiket dan booking tempat menginap jauh-jauh hari 
Ini udah rumus standar buat traveler di seluruh dunia ya.. Karena bedanya bisa sangat jauh.. Misalnya tiket kereta Osnabrück-Berlin pp, jika dibeli 3 bulan hingga 3 minggu sebelum keberangkatan, harganya hanya 29 Euro. Jika dibeli seminggu sebelumnya, harganya bisa 70-100an Euro one way. Nyesek ga sih kalo kayak gitu -_-.

Mengetahui kapan ada promo dari airlines, perusahaan kereta api atau hotel
Saat ini berbagai airlines, hotel, dll banyak yang memiliki newsletter online, yang mana mereka akan mengabarkan kepada kita jika mereka ada promo harga murah. Jika menemukan harga tiket atau hotel yang menurut anda sangat murah, jangan kelamaan mikir..nanti promonya keburu habis!

Melakukan perjalanan darat dengan kereta
Untuk dua orang dewasa dan satu balita seperti kami, kereta masih menjadi pilihan termurah. Karena di Eropa misalnya, anak usia 0-5 tahun gratis traveling menggunakan kereta (di Indonesia gratis hanya untuk anak usia 0-2 tahun!! *1,5 tahun lalu masih gratis sampai anak umur 4 tahun loh T_T). Kebetulan juga biasanya kami tidak terburu-buru harus sampai di tempat tujuan (maklum, masih mahasiswa tua). Jadi saya biasanya hanya membayar seharga dua orang dewasa. Sementara untuk pesawat atau bus, kami harus membayar untuk tiga orang. Meskipun airlines atau busnya sedang promo, karena harus beli untuk tiga orang, seringkali tetap lebih mahal daripada naik kereta.

Tidak belanja oleh-oleh
Belanja oleh-oleh ini buat kami termasuk kategori konsumtif. Sesekali ingin juga saya membelikan oleh-oleh untuk keluarga dan teman..tapi ketika mengingat-ngingat siapa yang harus dikasih, kepala langsung pening. Tau sendiri kan, orang Indonesia teman dan keluarganya tak terbatas..bisa sekampung yang harus dikasih oleh-oleh. Jadi inget juga kenapa banyak toko oleh-oleh haji di pasar-pasar di Indonesia. Naik hajinya di Arab, toko oleh-olehnya di Tanah Abang. Ini karena kebiasan "oleh-oleh" yang sudah tidak masuk akal. Padahal ada banyak orang yang menabung puluhan tahun demi untuk naik haji, eh..plus masih harus menganggarkan dana oleh-oleh buat orang sekampung. Banyak juga orang yang sampe berutang demi menjaga gengsi untuk membawakan oleh-oleh sepulang dari perjalanan. Kalo ada yang minta oleh-oleh, mending kasih senyuman aja deh :D.

Sementara ini segitu dulu tips untuk jalan-jalan murah versi saya. Teman-teman ada tips lain?

You Might Also Like

0 comments