Pengalaman menginap menggunakan AirBnB

January 20, 2016

Ketika merencanakan mengunjungi Budapest, kami memutuskan mencari tempat menginap menggunakan jasa Air BnB. Karena kami traveling bawa bocah 2,5 tahun dan biar hemat, kami mencari tempat menginap berupa apartemen yang memungkinkan kami untuk memasak.


Akhirnya setelah menyeleksi berdasarkan foto apartemen, lokasi dan review pengguna sebelumnya, kami memutuskan untuk menyewa salah satu kamar yang bisa untuk dua orang dewasa dan satu anak kecil, di apartemen yang kapasitas totalnya untuk delapan orang. Artinya, ada 5-6 orang lain yang juga menyewa kamar lain di apartemen itu. Awalnya agak khawatir..tapi berhubung per malamnya cuma 23 Euro (plus 3 Euro service fee untuk AirBnB) jadi cuek aja deh.. Kami menyewa untuk dua malam.

Seminggu menjelang perjalanan ke Budapest, saya mendapat e-mail dari pemilik apartemen di Budapest, bahwa kamar kami dipindah ke lokasi lain agar bisa lebih tenang (karena bawa anak kecil). Awalnya sempat males dan BT..tapi udah mepet gini..biarin aja deh. Si pemilik meyakinkan saya, bahwa apartemen pengganti ini lokasinya juga sangat strategis.

Pada hari H, kami turun di pool bis Orangeways yang membawa kami dari Wina ke Budapest. Dari situ, kami naik Metro (Subway) menuju pusat kota dan mulai mencari-cari tempat menginap kami. Berhubung ga ada internet di HP, pencarian membutuhkan waktu lebih lama -_-. Setelah muter-muter sejam-an, akhirnya ketemu juga. Lokasinya agak nyempil di jalan kecil tidak jauh dari Szent Istvan Bazilika (St. Stephen's Basilica). Jadi lokasinya memang deket ke mana-mana.

Meskipun gedung apartemennya tua, di dalamnya cukup nyaman. Pemilik apartemen yang ternyata seorang nenek ramah yang baik hati, menjelaskan cara menggunakan kompor, lampu, kunci, ngasih tau supermarket/convenience store terdekat, dll. Sepertinya orang yang e-mail2an dengan saya sebelum keberangkatan itu semacem koordinator yang mencarikan penyewa untuk apartemen-apartemen di Budapest (makelar).

Kualitas kamera hp plus lampu temaram bikin kamar terlihat "tua"
Terdapat dua kamar tidur di apartemen tersebut, tapi yang dibuka kuncinya hanya kamar kami (kamar sebelah dikunci karena tidak ada penyewa). Kamar tidur, dapur, dan kamar mandi sangat bersih dan rapi. Di dapur tersedia kopi, teh, gula, garam, yang bisa kami gunakan. Di kamar kami terdapat seprai dan handuk bersih, plus kamar mandi dilengkapi dengan sabun dan shampoo. Intinya, amenities lengkap. Apartemen ini juga dilengkapi wi-fi gratis.

Tepat diseberang kamar kami ada club yang beroperasi dari sekitar jam 11 malem sampe jam 5 pagi. Untung kami bertiga tidurnya kebluk..jadi meskipun berisik masih bisa nyenyak :D.

Sebelum check out, kami bersihkan kembali apartemen seperti pertama datang: dapur dilap, disapu, dan sampah dibuang. Si nenek pemilik datang sambil membawa kuitansi pembayaran untuk kami. Kamipun pergi dengan cukup puas :).

Oh ya..kalo ada yang tertarik untuk menggunakan jasa AirBnB, bisa daftar lewat link ini untuk mendapatkan bonus kredit 18 Euro ;).

You Might Also Like

4 comments

  1. Kak, mau tanya klo pake airbnb itu apa memang harus dibersihkan ya setelah pakai? (klo kakak biasa pakai diluar negeri)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Bobby,
      Sebetulnya tidak ada aturan tertulis dari pihak AirBnB. Tapi yang harus diperhatikan ketika deal dengan pemilik properti. Plus kalo saya sih digabungkan dengan common sense aja. Setidaknya tinggalkan kamar/apartemen dalam keadaan terlihat rapi. Misal: buang sampah pada tempat sampah yg ada disitu, cuci piring bekas pakai, dan yang standar2 aja. Tidak perlu sampai menyapu (karena biasanya alatnya juga ga ada), mengepel, atau cuci kamar mandi.

      Delete
  2. hai,,, apakah boleh menggunakan cc saudara untuk booking di airbnb tapi ybs tidak ikut pergi? thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya sih boleh saja, asal anda yang membooking dan mengontak pemilik properti. Jadi CC kan hanya alat pembayaran. Tapi account AirBnB yang membooking yang tetap punya anda

      Delete